BI Waspadai Tiga Kondisi Ekonomi Dunia


JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mewaspadai tiga kondisi perkembangan ekonomi dunia. Pasalnya, ketiga kondisi tersebut dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, sebetulnya kondisi ekonomi di dalam negeri sudah banyak perbaikan. Hal ini terlihat dari inflasi yang sudah terkendali dan defisit transaksi berjalan yang mengecil.
"Kita lihat 2013-2014 inflasi ada di atas 8 persen dan sekarang inflasi di 2015 di akhir tahun akan di bawah empat persen. Kita juga lihat di tiga tahun terakhir, ada defisit yang besar pernah sampai USD29 miliar dan 2015 diprediksi USD18 miliar," kata dia dalam acara Indonesia Economic Outlook di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Meski mengalami beberapa perbaikan, Agus menyatakan, ada tiga kondisi perekonomian dunia yang perlu diperhatikan. Sebab, nantinya perekonomian Indonesia akan ikut terpengaruh dengan hal tersebut.
"Ada tia hal yang harus diwaspadai. Pertama pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang biasanya di atas 10 persen turun ke tujuh persen, bahkan nanti hanya 6,3 persen diprediksi," jelas dia.
Tidak hanya itu, harga komoditi mentah dunia yang anjlok juga disebut mempengaruhi ekonomi Indonesia. Terlebih, Indonesia masih berganting pada ekspor komoditi mentah.
Kondisi ketiga, lanjut Agus, yaitu normalisasi The Fed. Ketidakpastian kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) juga membawa tekanan bagi perekonomian dunia.
"Jadi dolar AS cenderung menguat itu akan membawa tekanan di dunia, selama beberapa bulan terakhir karena perbaikan ekonomi AS, karena dana di negara berkembang cenderung keluar," tandas dia.

Comments

Popular posts from this blog

Bank Soal UAS Semester Ganjil 2023

Bank Soal UTS Semester Genap 2024

Bank Soal UTS Semester Ganjil 2023