Posts

Showing posts from November, 2015

BI Waspadai Tiga Kondisi Ekonomi Dunia

Image
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mewaspadai tiga kondisi perkembangan ekonomi dunia. Pasalnya, ketiga kondisi tersebut dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia . Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, sebetulnya kondisi ekonomi di dalam negeri sudah banyak perbaikan. Hal ini terlihat dari inflasi yang sudah terkendali dan defisit transaksi berjalan yang mengecil. "Kita lihat 2013-2014 inflasi ada di atas 8 persen dan sekarang inflasi di 2015 di akhir tahun akan di bawah empat persen. Kita juga lihat di tiga tahun terakhir, ada defisit yang besar pernah sampai USD29 miliar dan 2015 diprediksi USD18 miliar," kata dia dalam acara Indonesia Economic Outlook di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12/2015). Meski mengalami beberapa perbaikan, Agus menyatakan, ada tiga kondisi perekonomian dunia yang perlu diperhatikan. Sebab, nantinya perekonomian Indonesia akan ikut terpengaruh dengan hal tersebut. "Ada tia hal yang harus diwaspadai. Pertama pertumbuh

Nominal Rupiah Tak Relevan dengan Matematika di SD

Image
JAKARTA - Nominal mata uang Rupiah disebut tidak relevan dengan pelajaran pendidikan formal. Oleh sebab itu, perlu adanya redenominasi atau penyederhanaan mata uang Rupiah. "Belajar empat tambah tujuh (sama dengan) sebelas. Begitu dia mau beli permen. Hitungannya 5.000. Loh ini apa. Enggak nyambung dengan hitung-hitungan di sekolah dengan realita sehari-hari," jelas dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12/2015). Menurutnya, hal tersebut dapat merusak otak lantaran ketidakrelevanan ya n g ada. Terlebih untuk siswa siswi yang masih di tingkat sekolah dasar. Oleh sebab itu, perlu adanya redenominasi untuk mata uang Rupiah. Meskipun, hingga saat ini banyak kecurigaan tidak beralasan dari banyak pihak terkait rencana tersebut. "Redenomiasi ada semacam kecurigaan atau apa kemudian diputar-putar logikanya jadi kecurigaan. Padahal memang mereka tahu uang segepok untuk ditukar dengan real dapatnya berapa lembar," kata Darmin. Sekedar infor

LOWONGAN KERJA DI OJK

Image
  Kantor otoritas jasa keuangan jember membutuhkan tenaga kerja untuk posisi sekretaris melalui persyaratan rekrutmen sebagai berikut Sekretaris  Wanita Umur maksimal 30 tahun pertanggal 30 neoember 2015 Minimal pendidikan diploma D3 dengan IPK minimal 2,75 skala 4 Mampu mengoperasikan komputer miscrosoft office Minimal satu tahun berpengalaman kerja dibidang administrasi perkantoran Surat lamaran agar dilengkapi dengan dokumen Biodata / riwayat hidup (CV) Salinan Kartu Tanda Penduduk KTP Paspoto warna 2 lembar ukuran 4x6 Salinan ijasah telah dilegalisir salinan transkip nilai dilegalisir salinan SKCK masih berlaku Salinan Surat keterangan dokter dari rumah sakit / puskesmas Salinan sertifikat lembaga pendidikan komputer dan lainnya Bagi anda yang berminat bekerja di Otoritas jasa keuangan dan memenuhi persyaratan tersebut diatas silakan kirimkan surat lamaran anda selambat lambatnya tanggal 1 desember 2015 mendatang (Stempel pos) disampaik

LOWONGAN KERJA JASINDO

Image
Lowongan kerja Jasindo Kami berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan mencari sumber daya manusia berkualitas dan berkompetensi melalui pembukaan penerimaan terbaru Lowongan Kerja PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) juli 2015 sebagai berikut  Account Executive Minimal pendidikan sarjana S1 semua jurusan Indeks prestasi komulatif minimal 2.75 dari skala 4 Umur maksimal 25 tahun Minimal 2 tahun berpengalaman dalam pemasaran Mempunyai keahlian komunikasi dan persentasi, negosasi, dan analis dengan baik Lebih diutamakan bisa berhasa inggris Pelamar freshgraduate diperbolehkan mendaftar Bisa bekerja dalam tim dan dibawah tekanan Benefit Fixed Salary Progessive incentive based on production Product Training Jika kamu adalah salah satu kandidat yang mempunyai persyaratan diatas silakan kirimkan aplikasi surat lamaran anda secara registrasi online disitus resmi jobstreet . Pelamar diwajibkan mengisi data pribadi secara lengkap dan bena

Kenapa Indonesia Tak Terapkan Ekonomi Islam? Begini Jawab Boediono

YOGYAKARTA - Sebagian besar penduduk Indonesia beragam Islam. Namun, sistem ekonomi secara makro tidak menerapkan ekonomi Islam , tapi ekonomi konvensional. Kenapa Indonesia tidak menerapkan ekonomi Islam ? Padahal, sebagian dari negara barat mulai mengadopsi sistem ekonomi Islam. Pertanyaan itu diutarakan oleh salah satu peserta dari mahasiswa ekonomi Darusalam, Gontor, Jatim dalam Forum Diskusi dan Seminar Ekonomi di Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Pertanyaan itu ditujukan pada mantan Wakil Presiden Boediono dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad yang menjadi nara sumber. Boediono pun menjawab diplomatik. Dia menyampaikan sejarah terbentuknya Indonesia melalui proses panjang. "Negara atas dasar kesepakatan, untuk membentuk negara. Ini landasan, keberagaman itu yang harus dipengang," kata Boediono, Sabtu (21/11/2015). Dia mengaku ekonomi Islam bagus. Seiring

Lima Fokus Ekonomi ala Presiden Jokowi

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna dengan topik pemantapan program kerja pemerintah 2016. Jokowi akan melihat satu per satu arah dan program kerja pemerintah, sehingga dapat melangkah dengan cepat. Jokowi juga meminta adanya terobosan-terobosan yang akan dilakukan dan harus belajar dari pengalaman 2014-2015. Menurut Jokowi, akan sia-sia program dan rencana kerja pemerintah jika tidak memperhatikan lima hal utama yang menjadi pegangan. "Yang pertama, saya akan memulai dengan yang hal utama, sekeras apapun kita bekerja, segiat apapun kita bekerja ada lima hal yang menjadi pegangan," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (23/11/2015). Jokowi menjelaskan, yang pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi, kedua, penyerapan tenaga kerja atau angka tenaga kerja, ketiga masalah angka kemiskinan, yang keempat masalah inflasi yang menyangkut daya beli rakyat dan kelima masalah gini rasio yang meliputi masalah kesenjangan, pe

Jika Tak Diperpanjang, BUMN Harus Siap Garap Tambang Freeport

JAKARTA - Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kardaya Warnika mengungkapkan, perusahaan BUMN memiliki potensi besar untuk menjadi perpanjangan tangan pemerintah menggarap wilayah kerja pertambangan milik PT Freeport Indonesia . Dengan catatan, kontrak karya perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tidak diperpanjang. Kardaya menyebutkan, perusahaan BUMN tambang seperti PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) telah menyampaikan minatnya untuk melanjutkan kegiatan pertambangan milik Freeport Indonesia. "Ada BUMN yang berminat yaitu Inalum dan Antam saya kira berminat," kata Kardaya di Ruang Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (23/11/2015). Kardaya melanjutkan, perusahaan pelat merah seperti Antam dan Inalum memiliki pengalaman yang cukup dalam kegiatan pertambangan. Namun, Kardaya menegaskan, BUMN pertambangan bisa terus melayangkan minatnya ke pemerintah dalam hal meneruskan kegiatan pertambangan. "Migas sekaran

Terlalu Banyak Broker di Pasar Modal Bisa Picu Perang Tarif

Jakarta -Jumlah broker atau perantara perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai terlalu banyak. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, jumlah broker yang ada saat ini tidak seimbang dengan jumlah investor dan emiten yang ada saat ini. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengungkapkan, terlalu banyaknya jumlah broker ikut berkontribusi pada persaingan tarif antar broker. Hal ini dinilainya kurang sehat dari sisi operasional perusahaan. "Kalau seandainya terlalu banyak broker yang jadi perantara transaksi tapi investor dan emiten sedikit, persaingannya jadi sangat ketat. Akibatnya fee semakin turun, dampaknya nanti tidak cukup buat biaya operasional perusahaan," ujar Nurhaida ditemui di Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (17/11/2015). Dalam penentuan tarif tersebut, lanjut Nurhaida, OJK tak bisa mengatur tarif pada transaksi di BEI. Menurutnya, OJK hanya melakukan pengawasan pada anggota bursa salah satunya dari sisi permodalan. "Ma

Situasi Penyisihan SSAC 2015 Tingkat SMA/MA se-Sumatera Barat

Image
SSAC 2015 HMJ Akuntansi Univ. Bung Hatta diikuti Oleh 250 Orang dari 168 SMA/MA se-Sumatera Barat. Diselenggarakan di Gedung B Lt.3 , Balairung Caraka Kampus 1 Ulak Karang Universitas Bung Hatta

3 Poin Penting Bank Dunia untuk Standar Audit RI

JAKARTA - Bank Dunia (World Bank/WB) merekomendasikan tiga poin penting terkait Standard audit dan pelaporan keuangan perusahaan di Indonesia agar setara dengan standar Internasional. Regional Manager, Financial Management Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia Samia Msadek mengatakan, poin pertama yang harus dicermati adalah mengenai edukasi dan meningkatkan kualitas akuntan dan auditing di Indonesia. "Hal tersebut tidak hanya dilakukan pada akuntan lulusan baru, namun juga meningkatkan kemampuan akuntan dan auditing yang sudah berjalan," ungkapnya di Jakarta, Senin (14/11/2011). Poin kedua, kata dia, menyangkut penerapan hukum dari Undang-Undang tentang akuntansi yang disetujui pada 2001 lalu. Menurutnya, UU Akuntansi itu penting, namun tidak kalah penting adalah penerapannya. "Dengan adanya kerangka hukum itu, perlu kepastian kualitas akuntan yang ada sehingga standar kualitas terutama perusahaan publik menjadi lebih baik," jelasny

OJK Dukung Penerapan IFRS Secara Penuh

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengatur dan pengawas seluruh kegiatan sektor jasa keuangan, mendukung penuh atas program konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) ini, namun dalam hal ini masih ditemui kendala. Padahal, penerapannya dapat mendukung perlindungan konsumen dan pertumbuhan ekonomi.? ?"Proses transformasi standar dan regulasi pelaporan keuangan bukan proses yang mudah. OJK mendukung sepenuhnya program konvergensi IFRS ini," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam pidatonya di Seminar IFRS Dynamics of 2013 and Beyond: Impact to Indonesia di JW Marriot, Jakarta, Rabu (6/3/13).? ?Muliaman menjelaskan, tantangan penerapan standar pelaporan keuangan internasional seperti kesiapan para pelaku dalam implementasi standar akuntansi keuangan. Dia menilai hasil quick review OJK atas laporan keuangan tengah tahunan emiten masih memperlihatkan, pemahaman para pelaku pasar terhadap standar aku